Rabu, 15 Desember 2010

Slank Diminta Perbanyak Lagu Sindiran Buat DPR
PERSDA/Bian Harnansa
Bimbim dan Kaka meluncurkan album Slank Anti Korupsi di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Senin (24/3). Slank datang ke KPK untuk memberikan dukungan kepada KPK dalam usaha pemberantasan korupsi di Indonesia. Slank juga menyumbangkan sebuah album berjudul Anti Korupsi untuk KPK.
Laporan wartawan Persda Network Rahmat Hidayat
JAKARTA, RABU - Sikap tersinggung dan menganggap syair lagu Slank melecehkan lembaga DPR ternyata tak dirasakan semua anggota DPR. Salah satunya yang tak ambil pusing adalah anggota FPDI Perjuangan Irmadi Lubis.
 
"Saya tidak merasa tersinggung sedikitpun dengan syair lagu Slank itu. Malahan, saya meminta kepada Slank untuk perbanyak lagu sindiran kepada DPR. Itu perlu dan harus," kata Irmadi Lubis usai mengantarkan Ketua Umum PDI Perjuangan ke Labuan Batu di Bandara Polonia Medan, Sumatera Utara, Rabu (9/4).
 
Irmadi menanggapi hal ini terkait pernyataan Badan Kehormatan (BK) DPR yang mendapatkan masukan dari para anggota-anggota dan keluarga DPR tentang lagu yang liriknya dianggap menghina DPR sebagai lembaga dan anggota DPR yang disebutkan pembuat UU untuk korupsi.
 
Irmadi Lubis kembali menegaskan, syair lagu milik Slank itu tidak perlu dipermasalahkan. Malahan, dengan adanya sindiran ini, bisa memacu anggota DPR untuk berbuat yang lebih baik lagi dalam kapasitasnya sebagai wakil rakyat yang kesehariannya berkantor di Senayan ini.
 
"Tak perlu tersinggung. Malah, harusnya bisa memacu kinerja lembaga DPR dan membantu pimpinan dewan. Banyak sekali anggaran yang dipergunakan sia-sia oleh beberapa anggota dewan. Kalau DPR kemudian gelisah dengan syair itu, ukurannya apa? Rakyat memang perlu tahu kinerja wakilnya seperti apa," tandas Irmadi. 
 
Sementara anggota Komisi III DPR  - membidangi hukum dan HAM - dari FKB, Imam Ansori Saleh mengatakan dirinya bisa saja mencari unsur pidana terkait lagu Slank yang dianggap mencemarkan nama baik lembaga DPR itu. 
 
"Namun, soal itu (syair lagu Slank red) tak usahlah dipidanakan segala. Biarkan Slank berekspresi. Masak mau kembali seperti jaman Orde Baru saja," tukas Imam Ansori Saleh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Design by : Boedy Acoy | copyright@2010 | Support by : Blogger